SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

Perkiraan Masa Hidup Nabi dan Rosul

Perintis Ekonomi
Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral. Misalnya dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun 1700 sM (Ketika Nabi Yusuf), masyarakat Yunani telah menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk tentang cara-cara berekonomi.
• Plato hidup pada abad ke 4 SM (sebelum Nabi Isa) mencerminkan pola pikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang rendah terhadap para pekerja kasar dan mereka yang mengejar kekayaan. Plato menyadari bahwa produksi merupakan basis suatu negara dan penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai kebutuhannya. Inilah awal dasar pemikiran Prinsip Spesialisasi kemudian dikembangkan oleh Adam Smith.

• Aristoteles merupakan tokoh pemikir ulung yang sangat tajam, dan menjadi dasar analisis ilmuwan modern sebab analisisnya berpangkal dari data. Konsep pemikiran ekonominya didasarkan pada konsep pengelolaan rumah tangga yang baik, melalui tukar-menukar. Aristoteleslah yang membedakan dua macam nilai barang, yaitu nilai guna dan nilai tukar. Ia menolak kehadiran uang dan pinjam-meminjam uang dengan bunga, uang hanya sebagai alat tukar-menukar saja, jika menumpuk kekayaan dengan jalan minta/mengambil riba, maka uang menjadi mandul atau tidak produktif.
• THOMAS AQUINAS (1225-1274 M) seorang filosof dan tokoh pemikir ekonomi pada abad pertengahan, mengemukakan tentang konsep keadilan yang dibagi dua menjadi keadilan distributife dan keadilan konvensasi, dengan menegakkan hukum Tuhan maka dalam jual-beli harus dilakukan dengan harga yang adil (just-price) sedang bunga uang adalah riba. Tetapi masalah riba, upah yang adil dan harga yang layak ini merupakan masalah yang terus-menerus diperdebatkan dalam ilmu ekonomi.

Fakta Sejarah Ekonomi
• Adapun proses ‘pencurian’ terjadi dalam berbagai bentuk. Pada abad ke-11 dan ke-12, sejumlah pemikir Barat seperti Constantine The African, Adelard of Bath melakukan perjalanan ke Timur Tengah Mereka belajar bahasa Arab dan melakukan studi serta membawa ilmu-ilmu baru ke Eropa.
• Leonardo Fibonacci atau Leonardo of Pisa belajar di Bougie, Aljazair pada abad ke 12, ia juga belajar matematika dan aritmatika al Khawarizmi (780-850 M) dan sekembalinya dari sana menulis buku Liber Abaci pada tahun 1202.
• Raymond Lily (1223-1315 M) telah melakukan perjalanan kenegara-negara Arab yang mendirikan lima universitas yang mengajarkan bahasa Arab sehingga banyak yang menerjemahkan karya-karya pemikir muslim.
• Diantara penerjemah terhadap karya-karya pemikir muslim itu antara lain; Constantine The African, Adelard of Bath, Michael Scot, Herman The German, Dominic Gundislavi, John of Sevile Plato of Tivoli, William of Luna, Robert Chester, Gerrard of Cremona, Theodorus of fntioch, Alfred Sareshel, Berenger of Valancia, dan Mathew of Aquasparta.
• Selain itu ada penerjemah-penerjemah yahudi diantaranya Jacob of Anatolio, Jacob ben Macher, Ibn Tibbon, Kaloynmus ben Kalonymus, Moses ben Solomon of Solon, Shem Tob ben Isaac of Tortosa, Solomon ibn Ayyub, Todros Todrosi, Zerahiah Gracian, Faraj bin Salim, dan Yaqub ben Abbon Marie.
• Adapun pandangan ekonomi dari pemikir muslim yang diterjemahkan adalah karya al Kindi, al Farabi, Ibnu Sina, al Ghazali, Ibnu Rusyd, al Khawarizmi, Ibnu Haitham, Ibnu Hazm, Jabir Ibnu Hayan, Ibnu Bajja, dan ar Razi.(26)
• (26) Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, IIIT, 2002, hal 5.

Fakta Sejarah Ekonomi
• Beberapa pemikiran ekonom muslim yang dicuri tanpa pernah disebut sumber kutipannya;(27)
– Teori Pareto Optimum yang diambil dari Najul Balaqhah Imam Ali;
– Beberapa Bab Ihya Ulumuddin Al-Ghazali disalin oleh Bar Hebraeus (pendeta Syriac Jacobite Church);
– Gresham Law dan Oresme Treatise dari kitab Ibnu Taimiyah;
– Bab dalam Buku Al-Ghazali (Tahafut Al Falasifa, Maqasid Falasifa, Al Munqid, Misykat al Anwar dan Ihya) banyak disalin Raymond Martini Pendeta Gereja Spanyol Ordo Domincian;
– banyak bab dari al-Farabi yang disalin St. Thomas Aquinas ;
– dan karya Abu Ubaid Al-Amwal diduga merupakan pemberi inspirasi bagi The Wealth of Nations-nya Adam Smith.



Fase-Fase Pemikiran Ekonomi Islam
• Fase I: Fase Kenabian dan Khulafaur Rasyidin : Al Qur’an, As Sunnah, Ijtihad Khulafaur Rasyidin
• Fase II: Fase Dasar-dasar ekonomi Islam (sampai tahun 450 H/ 1058 M) : Zaid bin Ali (w. 738), Abu Hanifa (w. 767), al Auza’i (w. 774), Malik (w.796), Abu Yusuf (w. 798), Muhammad bin Hassan Al Shabani (w.804), Yahya ibn Adam Al Qarashi (w.818), Imam Syafi’i (w. 820), Abu ‘Ubaid al Qasim bin Salam (w.838), Ahmad bin Hanbal (w.855), Harits Bin Asad Al Muhasibi (w.859), Junaid Baghdadi (w. 910), Qudamah bin Ja’far (w.948), Al Masudi (w. 957), Abu Ja’far Al Dawudi (w. 1012), Ibnu Miskawih (w. 1030), al Mawardi (w. 1058).
• Fase III: Fase Kemajuan (450-850 H/ 1058-1446 M) : Ibnu Hazm (w. 1064), al-Sarakhsi (w. 1090), al Tusi (w. 1093), al-Ghazali (w. 1111), al-Dimasyqi (w. 1175), Ibnu Rusyd (w. 1198), Ibnu Taimiyah (w. 1328), Ibnu al Ukhuwah (w. 1329), Ibnu al Qoyyim (w. 1350), asy-Syatibi (w. 1388), Ibnu Khaldun (w. 1404), al-Maqrizi (w. 1442).
• Fase IV: Fase Stagnasi (850-1350 H/ 1446-1932 M) : al-Dawwani (w.1511), Shah Waliullah (1114-1176 H/ 1703-1762 M), Muhammad Abduh (1230 H/ 1787 M), Muhammad Iqbal (1356 H/ 1905 M)
• Fase V: Fase Kebangkitan/Pemikiran Kontemporer : Khursid Ahmad, M.A. Mannan, M. Umer Chapra, M. Nejatullah Siddiqi, Monzer Kahf, dll.

Kategori Analisa Ekonomi Islam
• Norma dan Nilai-Nilai Ideal Ekonomi.
– Terdapat dalam Sumber Utama hukum Islam: Al Qur’an dan Sunnah
• Aspek legal dan Evaluasi Isu-isu Ekonomi.
– Terdapat dalam Fiqh Muamalah.
• Analisa dan Aplikasi Historis.

Bentuk Pemikiran Ekonomi Islam
• Pembahasan Hal-hal Ekonomi dalam Disiplin Ilmu Tafsir.
– Contoh: larangan riba, dorongan aktivitas ekonomi untuk kesejahteraan ummat, dll.
• Pembahasan Isu-isu Ekonomi dalam Disiplin Ilmu Fiqh.
– Contoh: aspek legal Mudharabah & Musharakah, hukum zakat, dll.
• Pemikiran Tokoh-Tokoh Islam tentang Ekonomi dalam Konteks Sistem Etika Islam untuk Pembangunan.
– Contoh: karya ulama, sufi, dan filosof Islam tentang spirit Islam dalam Aktivitas Ekonomi.
• Pemikiran Ilmuwan Islam tentang Ekonomi sebagai Respon dari Kebutuhan dalam Pembuatan Kebijakan Publik.
– Contoh: literatur terutama dalam keuangan publik seperti kitab Al-Amwal karya Abu Ubaid.
• Analisa Obyektif dari Perekonomian Nyata.
– Contoh: karya Ibnu Khaldun dan Ibnu Taimiyyah

Beberapa Pemikiran Ekonomi Dalam Sejarah Islam
• Sistem Ekonomi
• Teori Harga
• Ekonomi Moneter
• Keuangan Publik
• Ekonomi Pembangunan
• Sistem Pengaman Sosial (Social Safety Systems)
• Pembagian Tenaga Kerja (Divisions of Labour) dan Spesialisasi

Sistem Ekonomi
• Abu Ubaid (150-224 H/768-839 M)
- Menekankan keadilan sebagai prinsip utama dalam perekonomian, keseimbangan antara hak-hak individu, publik, dan negara, dengan kepentingan publik berada di atas kepentingan individu.
- Kepemilikan tanah oleh individu diletakkan dalam konteks perbaikan produksi pertanian.
- Sumber daya publik seperti air, padang rumput, dan api berada dalam kepemilikan negara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
• Ibnu Taimiyyah (1263-1328 M)
- Perekonomian berdasarkan pada mekanisme pasar dengan kebebasan keluar-masuk pasar dan harga sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar.
- Intervensi harga oleh pemerintah dibenarkan untuk menegakkan keadilan serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
- Pasar harus dibersihkan dari praktik monopoli, pemalsuan produk, dan praktek-praktek bisnis yang tidak jujur lainnya.

Kontribusi Ekonomi Islam dalam Ekonomi Konvensional: Dihilangkan?
• Joseph A. Schumpeter (History of Economic Analysis, 1954) mengatakan terdapat “Great Gap” selama “over 500 years” dalam sejarah pemikiran ekonomi dari pertama kali timbul di Yunani pada abad ke-4 SM hingga bangkit kembali di tangan pemikir skolastik Thomas Aquinas pada abad ke-13 M.
• Samuelson & Nordhaus (Economics, 17th ed., 2002) menyatakan “Adam Smith is usually considered the founder of the field of microeconomics … in The Wealth of Nations (1776) … Macroeconomics did not even exist in its modern form until 1935, when John Maynard Keynes published his revolutionary General Theory of Employment, Interest and Money.
• Sejarah pemikiran ekonomi modern diklaim berakar dari pemikiran ekonomi para filsuf Yunani untuk kemudian bangkit kembali di Eropa melalui para pemikir Skolastik.
• Periode antara pemikir Yunani dan pemikir Skolastik, yaitu periode kejayaan para pemikir Muslim, dianggap steril dan tidakproduktif. Periode ini diberi label
“blank centuries”.
• Kontribusi pemikiran ekonomi Islam dalam ekonomi
modern dihilangkan secara vulgar.
• Periode panjang antara pemikir Yunani dan pemikir
Skolastik yang terentang lebih dari 1.000 tahun,
dianggap sebagai “missing link”dalam sejarah pemikiran ekonomi.
• Sebagai misal, Joseph A. Schumpeter dalam karya klasiknya, History of Economic Analysis (1954), mengatakan terdapat “Great Gap”selama “ over 500 years”dalam evolusi dan perkembangan pemikiran ekonomi daripertama kali timbul di Yunani pada abad ke-4 SM hingga bangkit kembali di tangan pemikir skolastik St Thomas Aquinas pada abad ke-13 M.
• Tesis “great gap”ini muncul di hampir seluruh karya-karya yang relevan dengan ekonomi.
• Mengabaikan kontribusi pemikiran dari peradaban Islam dan Arab yang berjaya selama lebih dari 700 th, adalah sebuah arogansi intelektual dan ketidak objektifan yang sangat serius.
• Mirakhor (1987) menunjukkan bahwa motivasi dan kesempatan yang ada pada ilmuwan Eropa abad pertengahan, banyak dipengaruhi olehpemikiran dan institusi ekonomi yang dibangun pada masa pertengahan Islam
• Bahkan Ghazanfar (2000) secara jelas menunjukkan kesamaan dan kemiripan antara pemikiran ekonomi dua ilmuwan besar abad pertengahan yang terpisah waktu 200 tahun: pemikir Arab-Islam Abu Hamid Al-Ghazali 1058-1111) dan pemikir Latin-Kristen St. Thomas Aquinas (1225-1274) Ilmuwan-ilmuwan Barat-pun mengakui hal ini dan bahkan secara eksplisit menyimpulkan bahwa Aquinas sangat menyandarkan diri pada al-Ghazali.
• Berbagai teori-teori ekonomi permulaan yang dicetuskan ilmuwan Eropa, diduga keras merupakan pencurian dari ilmuwanMuslim-Arab. 􀂉Hipotesis “uang buruk akan menendang keluar uang baik ”yang dikenal sebagai Hukum Gresham, telah dibahas oleh Ibn Taymiyyah (1263-1328) dua setengah abad sebelum Thomas Gresham (1519-1579). Ide spesialisasi kerja (division of labour) telah dibahas oleh Imam al-Ghazali (1058-1111) dengan mempergunakan contoh pabrik jarum, analog dengan Adam Smith (1723-1790) yang mempergunakan contoh pabrik peniti hampir enam ratus tahun kemudian.

0 Response to "SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM"

Posting Komentar